TEMPO Interaktif, Tokyo - Ada-ada saja yang dilakukan sepasang pengantin di Tokyo, Jepang ini. Pasangan Tomohiro Shibata dan Satoko Inoue melangsungkan pernikahan dengan menggunakan robot sebagai penghulunya.
Lalu bagaimana pelaksanaan prosesi pernikahan ini? Layaknya penghulu manusia, robot yang bernama I-Fairy ini duduk di kursi dan memberi perintah kepada pengantin laki-laki, Shibata untuk membuka cadar pengantin wanitanya.
Robot setinggi 1,5 meter itu memberi instruksi dengan gerakan tangan dan mata sambil berkedip agar pasangan pengantin dapat berciuman. Acara unik yang digelar di atas sebuah restoran di ibu kota Jepang ini dihadiri oleh 50 tamu undangan.
Digunakannya robot sebagai pemimpin dalam upacara perkawinan ini tak lain karena Shibata merupakan seorang ahli ilmu robotik. Begitupun dengan pasangannya, Inoue yang juga bekerja dalam industri yang memproduksi robot.
Di sela prosesi pernikahan, Shibata mengatakan ia bertemu dengan calon istrinya itu saat keduanya sama-sama bekerja di perusahaan yang membuat robot I-Fairy. "Saya ingin robot ciptaan kami ini menjadi bagian dari peristiwa penting dalam hidup kami berdua," ujar Inoue.
Kedua mempelai menganggap pernikahan dengan menggunakan robot ini merupakan hal yang wajar, meski memang tidak lazim.
Penggunaan robot dalam acara pernikahan adalah yang kali pertama di dunia. Dengan demikian, pernikahan Shibata dan Inoue masuk dalam catatan sejarah.
Sumber:
http://www.tempointeraktif.com/hg/asia/2010/05/17/brk,20100517-248252,id.html
Senin, 17 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senin, 17 Mei 2010
Pertama di Dunia, Robot Jadi Penghulu Perkawinan
TEMPO Interaktif, Tokyo - Ada-ada saja yang dilakukan sepasang pengantin di Tokyo, Jepang ini. Pasangan Tomohiro Shibata dan Satoko Inoue melangsungkan pernikahan dengan menggunakan robot sebagai penghulunya.
Lalu bagaimana pelaksanaan prosesi pernikahan ini? Layaknya penghulu manusia, robot yang bernama I-Fairy ini duduk di kursi dan memberi perintah kepada pengantin laki-laki, Shibata untuk membuka cadar pengantin wanitanya.
Robot setinggi 1,5 meter itu memberi instruksi dengan gerakan tangan dan mata sambil berkedip agar pasangan pengantin dapat berciuman. Acara unik yang digelar di atas sebuah restoran di ibu kota Jepang ini dihadiri oleh 50 tamu undangan.
Digunakannya robot sebagai pemimpin dalam upacara perkawinan ini tak lain karena Shibata merupakan seorang ahli ilmu robotik. Begitupun dengan pasangannya, Inoue yang juga bekerja dalam industri yang memproduksi robot.
Di sela prosesi pernikahan, Shibata mengatakan ia bertemu dengan calon istrinya itu saat keduanya sama-sama bekerja di perusahaan yang membuat robot I-Fairy. "Saya ingin robot ciptaan kami ini menjadi bagian dari peristiwa penting dalam hidup kami berdua," ujar Inoue.
Kedua mempelai menganggap pernikahan dengan menggunakan robot ini merupakan hal yang wajar, meski memang tidak lazim.
Penggunaan robot dalam acara pernikahan adalah yang kali pertama di dunia. Dengan demikian, pernikahan Shibata dan Inoue masuk dalam catatan sejarah.
Sumber:
http://www.tempointeraktif.com/hg/asia/2010/05/17/brk,20100517-248252,id.html
Lalu bagaimana pelaksanaan prosesi pernikahan ini? Layaknya penghulu manusia, robot yang bernama I-Fairy ini duduk di kursi dan memberi perintah kepada pengantin laki-laki, Shibata untuk membuka cadar pengantin wanitanya.
Robot setinggi 1,5 meter itu memberi instruksi dengan gerakan tangan dan mata sambil berkedip agar pasangan pengantin dapat berciuman. Acara unik yang digelar di atas sebuah restoran di ibu kota Jepang ini dihadiri oleh 50 tamu undangan.
Digunakannya robot sebagai pemimpin dalam upacara perkawinan ini tak lain karena Shibata merupakan seorang ahli ilmu robotik. Begitupun dengan pasangannya, Inoue yang juga bekerja dalam industri yang memproduksi robot.
Di sela prosesi pernikahan, Shibata mengatakan ia bertemu dengan calon istrinya itu saat keduanya sama-sama bekerja di perusahaan yang membuat robot I-Fairy. "Saya ingin robot ciptaan kami ini menjadi bagian dari peristiwa penting dalam hidup kami berdua," ujar Inoue.
Kedua mempelai menganggap pernikahan dengan menggunakan robot ini merupakan hal yang wajar, meski memang tidak lazim.
Penggunaan robot dalam acara pernikahan adalah yang kali pertama di dunia. Dengan demikian, pernikahan Shibata dan Inoue masuk dalam catatan sejarah.
Sumber:
http://www.tempointeraktif.com/hg/asia/2010/05/17/brk,20100517-248252,id.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar