Alangkah besar apa yang bisa diajarkan oleh kegagalan hidup tentang diri kita ! Mereka yang memetik pelajaran dari kesalahannya, bisa kembali dengan keadaan yang lebih kuat daripada sebelumnya.
Kita mungkin pernah gagal dalam karier Kita. Satu – satunya cara untuk menghindari kegagalan adalah tidak pernah berusaha mengejar sukses; tetap tinggal di tempat Kita sekarang.
Sebenarnya Kita bisa memetik pelajaran dari kegagalan, memikirkan apa yang tidak beres dan memperbaikinya.
Kita mempunyai kekuatan untuk berubah. Bahkan seorang yang sukses seperti SAMUEL BECKETT, penulis lakon sandiwara paling terkemuka di abad kedua puluh ini, pernah menulis bahwa dia merasa tidak asing lagi dengan kegagalan, “Setelah bernafas dalam – dalam dengan udaranya yang menggairahkan hidup”
Penelitian cermat terhadap kekalahan sangat penting.
Kita harus menghadapi kegagalan untuk menghindari kemungkinan mengulanginya. Berdasarkan wawancara dengan hampir 200 orang yang telah berhasil mengatasi kegagalan karier yang besar, berikut ada enam alasan paling umum untuk kegagalan.
Siapa pun Kita, mungkin Kita menemukan diri Kita dalam daftar ini.
1. KURANGNYA KETRAMPILAN SOSIAL.
Kebanyakan orang yang kurang memiliki ketrampilan sosial beralasan bahwa “politik kantor”– lah penyebab kegagalan mereka. Namun, politik kantor tidak lebih dari interaksi normal antara para karyawan.
Bila Kita mendapat kesulitan dengan “politik kantor”, mungkin Kita benar – benar mempunyai kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain.
Kebanyakan karier melibatkan orang lain. Seberapa pun hebatnya intelegensi akademis Kita, tetaplah Kita perlu memiliki intelegensi sosial, (misal, kemampuan mendengarkan, peka terhadap perasaan orang lain, memberi dan menerima kritik dengan baik).
Orang yang memiliki intelegensi sosial tinggi mengakui kesalahan mereka, berjalan terus dan tahu bagaimana membina dukungan tim. Intelegensi social adalah ketrampilan yang bisa diperoleh dengan banyak berlatih.
2. TIDAK COCOK.
Mungkin Kita sama sekali tidak gagal, hanya menderita suatu kasus ketidakcocokan. Sukses memerlukan kecocokan antara kemampuan, kepentingan, kepribadian, daya dan nilai-nilai dalam pekerjaan Kita.
Bila Kita merasa tidak cocok, maka jangan ragu untuk meninjau perilaku pekerjaan dan menyesuaikan atau mengubah pekerjaannya. Bagi beberapa orang, pokok persoalannya adalah seberapa besar resiko yang berani diambil.
3. TIDAK ADANYA KOMITMEN.
Sesuatu yang dilakukan setengah – setengah meningkatkan kemungkinan gagal. Khayalan ketidakutan akan kegagalan yang menimpa orang yang tidak punya komitmen dapat menyebabkan ia menghindari kegagalan dengan tidak melibatkan diri secara emosional.
Selain itu, kurangnya penghargaan pada diri sendiri merupakan penyebab dasar kegagalan. Untuk bisa ambil bagian dalam sukses, Kita harus yakin bahwa Kita bisa melakukannya.
4. FOKUS YANG TERLALU TERSEBAR.
Beberapa orang melakukan terlalu banyak kegiatan sehingga akhirnya tidak melakukan satu pun secara baik. Fokuskan kembali diri Kita pada apa yang paling baik dilakukan.
Sadarilah keterbatasan Kita, tetapkan prioritas dan susun organisasi usaha Kita, merupakan hal – hal pokok untuk mencapai suskes.
5. RINTANGAN TERSEMBUNYI
Kadang – kadang banyak rintangan tersembunyi yang sulit diperangi. Misal, umur, diskriminasi jenis kelamin dan ras. Kita harus meninjau kembali, berdasarkan analisa yang benar mengenai situasi, untuk merebut kembali kontrol atas kehidupan dan masa depan Kita.
6. KEMALANGAN.
Kadang – kadang suatu peristiwa terjadi dan Kita tidak bisa menghindarinya. Apa yang dapat Kita lakukan…? Pertama, jangan menyalahkan diri sendiri kalau peristiwa itu terjadi.
Kedua, ingat bahwa Kita selalu memiliki pilihan, walaupun pilihan itu tidak terlihat jelas.
Kesempatan datang silih berganti, dan arah yang Kita tetapkan mungkin bisa berubah lagi. Tetapi kalau Kita bisa berpikir jernih mengenai kegagalan, kalau Kita meyadari bahwa Kita adalah seorang yang selalu punya pilihan maka Kita akan bisa mengatasi sebuah pelajaran yang berharga.
MENGAPA ORANG YANG PINTAR PUN BISA GAGAL…? Mereka bisa saja gagal karena banyak alasan. Tetapi kegagalan bukanlah yang menjadi pokok persoalan.
Orang yang paling baik pun, bisa mengalami kegagalan.
Yang penting adalah bagaimaan kita memetik pelajaran dari kegagalan kita.
Apa ciri khas yang menonjol dari orang yang benar – benar pintar…? Mereka memetik pelajaran.
Diadaptasi dari “Mengapa Orang Pintar Bisa Gagal”, CAROLE HYATT dan LINDA GOTTLIEB.
Sumber: www.yauhui.net
0 komentar:
Posting Komentar