Sabtu, 30 Oktober 2010

Rintihan Gadis Kecil

suatu siang yang cukup panas ditaman kota, kuteguhkan hatiku untuk pergi ke sana akan kucoba menghibur diriku yang penat setelah seminggu bekerja. Baru kali ini aku dapat meluangkan waktuku untuk pergi kesana. Pepohonan yang rindang dan asri disana mengubah udara yang panas menjadi sejuk. Di sudut taman kota kulihat seorang gadis kecil mengenakan baju yang kumal dan penuh tambal dengan lahap memakan sebungkus nasi sisa. Baju yang tak layak pakai itu masih dikenakannya tanpa berpikir orang lain akan merasa jijik melihatnya. Nasi sisa yang sebagian besar orang buang dijadikan tumpuan untuk menyambung hidup.
 
Tak lama kemudian setelah ia menyantap nasi sisa,ia pun berkelling taman itu. bergabung bersama teman-temanya untuk bermain dan mencari nasi sisa untuk malam nanti. Teman-temannya tampak sama dengannya. mereka kumal dan kurus. Kuperhatikan sejenak ada yang berbeda dari mereka. senyum dan tawa riang mereka perlihatkan seolah menghilangkan segala beban yang mereka rasakan. di tengah panasnya kota mereka harus berjuang mencari nasi sisa. di tengah dinginnya malam mereka berharap kehangatan kasih sayang memeluknya. Kasih sayang yang tak pernah dirasakan dan selalu didambakannya di tengah kemewahan dan kecongkakan kota yang dihuni oleh orang-orang yang tak pernah peduli dan selalu memikirkan dirinya.
 
Kutatap lebih lama gerakannya. mereka berjalan keluar meninggalkan taman itu. mencoba mencari nasi sisa di tempat lain. di depan pintu taman kota gadis kecil itu terjatuh. tTman-temannya tak menghiraukannya dan terus berjalan menyusuri jalan itu. lLtutnya luka dan berdarah. namun ia tidak mempedulikannya. Dengan semangat ia bangkit dan berdiri. sambil tertatih tatih ia mengejar teman-temannya. Namun malangnya, ketika ia menyeberang sebuah mobil sedan dengan kencang menabrak tubuh mungilnya. Tubuhnya jatuh terkapar dan terbujur kaku. darah segar mengalir derasmembasahi tubuhnya. Mobil yang congkak itu melaju cepat menerobos lampu merah dan meninggalkan gadis kecil tak berdosa itu. Orang-orang di sekitan tempat kejadian berlari mengerumuni jasadnya. Aku pun berlari menerobos kerumunan orang tersebut. Kulihat sesosok gadis kecil tergeletak tak bernyawa. hanya seulas senyum yang tersisa. Gadis kecil itu kini telah terlepas dari belenggu dunia yang menyiksa. Kasih sayang yang selama ini ia dambakan akan dirasakannya. Kasih sayang yang tulus dan abadi dari Tuhan yang maha penyayang.
 

0 komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 30 Oktober 2010

Rintihan Gadis Kecil

Diposting oleh siitii di 11:48:00 PM
suatu siang yang cukup panas ditaman kota, kuteguhkan hatiku untuk pergi ke sana akan kucoba menghibur diriku yang penat setelah seminggu bekerja. Baru kali ini aku dapat meluangkan waktuku untuk pergi kesana. Pepohonan yang rindang dan asri disana mengubah udara yang panas menjadi sejuk. Di sudut taman kota kulihat seorang gadis kecil mengenakan baju yang kumal dan penuh tambal dengan lahap memakan sebungkus nasi sisa. Baju yang tak layak pakai itu masih dikenakannya tanpa berpikir orang lain akan merasa jijik melihatnya. Nasi sisa yang sebagian besar orang buang dijadikan tumpuan untuk menyambung hidup.
 
Tak lama kemudian setelah ia menyantap nasi sisa,ia pun berkelling taman itu. bergabung bersama teman-temanya untuk bermain dan mencari nasi sisa untuk malam nanti. Teman-temannya tampak sama dengannya. mereka kumal dan kurus. Kuperhatikan sejenak ada yang berbeda dari mereka. senyum dan tawa riang mereka perlihatkan seolah menghilangkan segala beban yang mereka rasakan. di tengah panasnya kota mereka harus berjuang mencari nasi sisa. di tengah dinginnya malam mereka berharap kehangatan kasih sayang memeluknya. Kasih sayang yang tak pernah dirasakan dan selalu didambakannya di tengah kemewahan dan kecongkakan kota yang dihuni oleh orang-orang yang tak pernah peduli dan selalu memikirkan dirinya.
 
Kutatap lebih lama gerakannya. mereka berjalan keluar meninggalkan taman itu. mencoba mencari nasi sisa di tempat lain. di depan pintu taman kota gadis kecil itu terjatuh. tTman-temannya tak menghiraukannya dan terus berjalan menyusuri jalan itu. lLtutnya luka dan berdarah. namun ia tidak mempedulikannya. Dengan semangat ia bangkit dan berdiri. sambil tertatih tatih ia mengejar teman-temannya. Namun malangnya, ketika ia menyeberang sebuah mobil sedan dengan kencang menabrak tubuh mungilnya. Tubuhnya jatuh terkapar dan terbujur kaku. darah segar mengalir derasmembasahi tubuhnya. Mobil yang congkak itu melaju cepat menerobos lampu merah dan meninggalkan gadis kecil tak berdosa itu. Orang-orang di sekitan tempat kejadian berlari mengerumuni jasadnya. Aku pun berlari menerobos kerumunan orang tersebut. Kulihat sesosok gadis kecil tergeletak tak bernyawa. hanya seulas senyum yang tersisa. Gadis kecil itu kini telah terlepas dari belenggu dunia yang menyiksa. Kasih sayang yang selama ini ia dambakan akan dirasakannya. Kasih sayang yang tulus dan abadi dari Tuhan yang maha penyayang.
 

0 komentar on "Rintihan Gadis Kecil"

Posting Komentar